Kamis, 21 Juni 2018

3


Teruntuk tigabelas, tiga satu, kesayanganku.
Aku sedang jatuh cinta sekaligus patah hati.

Aku jatuh cinta,
lewat secangkir kopi yang kita seduh dari gelas bekas botol Aqua,
lewat semangkuk mie yang kita makan rame-rame,
bahkan lewat tembok tol yang pernah kita panjat bareng-bareng.

Pada hari-hari terik dan hujan, pada malam-malam panjang, pada senja dan fajar, sunset dan sunrise (pas nulis ini aku inget lagunya Family of the year, The Stairs yang liriknya begini “They made the sunrise for people like us, so we have an excuse as to why we still up”), pada bintang-bintang yang pernah kita rayu lewat lagu-lagu romansa, pada ombak-ombak yang menawarkan tawa (sekaligus menyapu HP, sandal dan tenda kita), pada gemerincing air terjun yang pernah sekali meredam tangis dan tawa kita.

Dari air terjun, kemudian gunung, lalu pantai, hutan, pantai lagi, hutan lagi, gunung lagi, atau sekedar rooftop gedung AJ, Mcd Mulyos, dan bangku-bangku DPR,  kita saling menemukan.

Lalu kemudian aku patah hati.
Aku patah, kalau ingat sudah H-berapa (4 bulan kah?)
Aku patah, karena satu-satu dari kita nantinya tidak akan saling sapa lagi.
Aku patah, karena kenyataannya (mungkin) hanya aku yang sepatah ini, dan kalian tidak.

Aku pernah jatuh, aku pernah patah.
Aku pernah diabaikan, aku pernah ditinggalkan, atau hanya dicari saat dibutuhkan.
Dan beruntungnya kalian, aku tetap tinggal meski berkali-kali tanggal (Yes I was that stupid)
Kan kalian paham aku memang se-naïve itu.

Tapi tetap, terimakasih.
Karena telah menjadi pilar dan pijakan yang menguatkan.
Terimakasih, untuk pundak, lengan, telinga dan waktu yang kalian sediakan.

Terimakasih, telah bertahan 3 tahun dengan kebawelan, ke-alay-an, dan kebaperanku yang kelewatan.
So, Happy anniversary Dear, by your side or from the distance, I will still love you.

Sincerely, your baperan girl.
16 Mei 2018.

Sebuah perayaan untuk umur ke-3


Nb: ini lagu yang aku maksud di atas the stairs- family of the year

Tidak ada komentar:

Posting Komentar