Minggu, 24 Juni 2018

Sendiri



Apa yang salah dari sendiri?
Jangan melulu kau rutuki, dia pun ada baiknya untukmu.
Ya memang sunyi, ya memang sepi,
Tapi barangkali disanalah kau akan temukan diri,

Kita tetap butuh ruang, sendiri-sendiri.
Agar tetap menghargai rasanya sepi.  ( Ruang sendiri, Tulus )

Sendirimu itu, harus dinikmati sebaik mungkin.
Sebelum nanti akhirnya berdua, kamu harus benar-benar selesai dengan sendirimu.

Kunjungilah Tuhan, bercengkramalah denganNya,
Berkelanalah, jauh hingga kau rindu rumah,
Mimpi-mimpi lama yang belum juga tercoret, kejarlah
Dalam sendirimu itu, temukan dirimu

Sepi itu indah, percayalah.
Membisu itu, anugerah. Hujan di mimpi, Banda Neira )

Sendirimu, adalah rumah bagi berdua, bertiga, berempat dan bersama-sama.
Siapkan rumah paling nyaman untuk mereka, bersihkan, rapihkan.
Barangkali esok mereka singgah,
Lalu memutuskan tidak ingin pindah.

Jumat, 22 Juni 2018

Rindu

silakan diseduh :) Rindu- Banda Neira 

Rumah kosong sudah lama ingin dihuni
Apa kabar hati? Yang hari-harinya pucat tanpa rona. Mungkin dia butuh sedikit kopi (atau lagu-lagu motivasi?).
Tengoklah, langkahnya lunglai, arahnya hilang.
Sayu matanya, kusut rambutnya, tidak tau dimana atau pada siapa harus berhenti.

Adalah teman bicara, siapa saja atau apa, siapa saja atau apa
Mungkin seorang teman, yang padanya ia merasa menemukan (atau ditemukan?), yang bukan suatu kebetulan garisnya bersinggungan.
Atau teman tadi, juga tak apa jika sekedar menawarkan tumpangan.  
Atau boleh jadi seekor camar, yang sekedar bertanya kabar.
Dinding pun, kalau memang ijinkan, barangkali dia akan numpang bersandar, cukuplah sebentar. 

Jendela, kursi, atau bunga di meja
Atau sebuah rumah. Yang padanya ia ingin selalu kembali setelah berkelana mencari diri.  Atau bahkan tidak ingin sama sekali pergi.
Dengan tiangnya menawarkan perlindungan. Dan berandanya menjanjikan kehangatan.
“Mungkin di ujung jalan itu” katanya.

Sunyi. Menyayat seperti belati
Coba tengok kantung-kantung bajunya. Mungkin di sana tersimpan jiwanya, usang dan berdebu. Debarnya samar-samar, menunggu ditemukan.  

Ia sedang rindu. Pada siapa tepatnya iapun tak tahu.
Mungkin di suatu senja, tibalah dia di ujung jalan itu. Kemudian akan datang seorang tamu- teman yang telah lama ia rindu.   
Pada waktunya yang kosong akhirnya terisi. Menunggunya tak perlu lebih lama lagi.

Kamis, 21 Juni 2018

3


Teruntuk tigabelas, tiga satu, kesayanganku.
Aku sedang jatuh cinta sekaligus patah hati.

Aku jatuh cinta,
lewat secangkir kopi yang kita seduh dari gelas bekas botol Aqua,
lewat semangkuk mie yang kita makan rame-rame,
bahkan lewat tembok tol yang pernah kita panjat bareng-bareng.

Pada hari-hari terik dan hujan, pada malam-malam panjang, pada senja dan fajar, sunset dan sunrise (pas nulis ini aku inget lagunya Family of the year, The Stairs yang liriknya begini “They made the sunrise for people like us, so we have an excuse as to why we still up”), pada bintang-bintang yang pernah kita rayu lewat lagu-lagu romansa, pada ombak-ombak yang menawarkan tawa (sekaligus menyapu HP, sandal dan tenda kita), pada gemerincing air terjun yang pernah sekali meredam tangis dan tawa kita.

Dari air terjun, kemudian gunung, lalu pantai, hutan, pantai lagi, hutan lagi, gunung lagi, atau sekedar rooftop gedung AJ, Mcd Mulyos, dan bangku-bangku DPR,  kita saling menemukan.

Lalu kemudian aku patah hati.
Aku patah, kalau ingat sudah H-berapa (4 bulan kah?)
Aku patah, karena satu-satu dari kita nantinya tidak akan saling sapa lagi.
Aku patah, karena kenyataannya (mungkin) hanya aku yang sepatah ini, dan kalian tidak.

Aku pernah jatuh, aku pernah patah.
Aku pernah diabaikan, aku pernah ditinggalkan, atau hanya dicari saat dibutuhkan.
Dan beruntungnya kalian, aku tetap tinggal meski berkali-kali tanggal (Yes I was that stupid)
Kan kalian paham aku memang se-naïve itu.

Tapi tetap, terimakasih.
Karena telah menjadi pilar dan pijakan yang menguatkan.
Terimakasih, untuk pundak, lengan, telinga dan waktu yang kalian sediakan.

Terimakasih, telah bertahan 3 tahun dengan kebawelan, ke-alay-an, dan kebaperanku yang kelewatan.
So, Happy anniversary Dear, by your side or from the distance, I will still love you.

Sincerely, your baperan girl.
16 Mei 2018.

Sebuah perayaan untuk umur ke-3


Nb: ini lagu yang aku maksud di atas the stairs- family of the year