Minggu, 01 Januari 2017

1/365 Mengenang 2016, memaknai 2017



Bagiku, tidak ada yang istimewa dengan malam tahun baru. Pun kali ini. Langit dengan sedikit bintang, seperti sengaja memberi ruang pada letupan kembang api.

Entah apa yang harus dirayakan dari berkurangnya umur namun bertambahnya dosa? Aku tidak menyalahkan mereka yang menyambut pergantian tahun dengan kemewahan suka cita. Aku pernah melakukan hal yang sama, beberapa tahun lalu. Tahun-tahun dimana aku terlalu terlena dengan kenikmatan duniawi, tahun-tahun dimana aku mengingat Tuhan sekedar saja.

Kali ini aku memaknai pergantian tahun dengan sedikit flash back. Hamdalah, 2016 memberiku banyak pelajaran berharga, 2016 telah sangat mendewasakanku. 2016 telah mendatangkan sahabat-sahabat terbaik. Orang-orang baru yang darinya aku banyak mendapat ilmu. Sahabat-sahabat yang telah ku buktikan sendiri, selalu ada untuk membantuku. Alhamdulillah.

2016 kerap kali mendatangkan khawatir padaku. 20 tahun, dan aku belum jadi apa-apa. 20 tahun, dan aku masih sangat merepotkan orang tua. 20 tahun, dan aku belum mampu jadi bermanfaat. 20 tahun, dan kerjaanku hanya tidur-tiduran sambil main Instagram.  “Mau sampai berapa tahun lagi Qum?” “Mau jadi apa aku setelah lulus nanti?” “Gimana kalo setelah lulus masih ngrepotin orang tua?”



Sama seperti 2015, 2016 juga sering mengingatkanku dengan kematian. Pakpoh yang sudah ku anggap sebagai ayah kedua, harus dipanggil november 2015. Beberapa bulan seteh itu, kira-kira pertengahan februari, Budhe yang kuanggap sebagai ibu keduaku menyusul. Awal desember 2016, Adik keponakanku juga menyusul. Orang-orang yang ku kenal, satu persatu dipanggil. Beberapa memang sudah sakit sejak lama, beberapa lagi sangat tiba-tiba. Dan 2016 mengingatkanku, tidak ada yang tahu kapan waktunya kita ‘dijemput’ kematian. Peringatan untuk diriku sendiri, kapanpun waktuku habis, aku harus siap. Bertaubat dari sekarang, sebab tidak ada yang tahu apakah besok masih ada waktu untuk bertaubat?


Setidaknya aku bersyukur, masih diberi kesempatan bertemu 2017. Tahun ini harus lebih produktif! Tahun ini hijrahnya ngga boleh setengah-setengah! Tahun ini harus komitmen sama resolusi-resolusi yang udah dibikin! (next time posting resolusi 2017 sabi juga sih hehehe)

Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang merugi, yang menyianyiakan waktu dengan menumpuk dosa. Semoga setiap detik di 2017 mampu kita maknai dengan beribadah kepadaNya. Aamiin. 

Start 2017 with Bismillah.