“tadi aku ketemu mas Y”
“terus?”
“aku melengos”
“lah kenapa?”
“aku kesel sama masnya. Dulu ku kira dia cowok baik, eh
ternyata sama aja, dia genitin cewe-cewe cantik”
Lalu kamu tertawa. “kalo
kata Raditya Dika, cowok itu cuman ada 2. Kalo ngga brengsek ya homo”
“kamu yang mana?”
“yang jelas aku ngga homo” lagi-lagi kamu ketawa.
Aku diam saja, bingung.
Bukannya aku berharap kamu tidak akan menyukai wanita lain, tapi
setidaknya aku berharap wanita itu cantik akhlak dan imannya. Bukan hanya rupanya.
Entahlah, mungkin aku yang terlalu pencemburu. Tapi jujur
aku kecewa. Aku belum pernah sekecewa ini padamu. Bahkan ketika kamu
menceritakan wanita idamanmu dulu, aku senang. Aku senang bahwa kamu laki-laki
baik yang menginginkan wanita baik. Aku senang bahwa aku tidak salah menaruh
hati padamu.
Tapi hari ini Allah menegurku. Dia limpahkan padaku rasa
kecewa. Dia tunjukkan padaku kamu tidak sebaik yang ada di kepalaku.
Aku sedih.
Atas diriku yang selama ini berharap padamu, padahal Dia-lah yang paling pantas
menerima pengharapanku. Aku sedih.
“Ketika hatimu terlalu
berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah
pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang
berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu
kembali berharap kepada-Nya” Imam Syafi’i
Aku harus pintar-pintar memagari hati, agar tidak lagi-lagi
mengumbar harapan pada manusia.
Kamu, semoga kamu dihindarkan dari sifat kecintaan pada
duniawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar