Minggu, 08 November 2015

Kelas Medan Elektromagnetik



Kamu itu, punggungnya saja.

 Tanpa senyum, tanpa mata.

Tidak pernah sekalipun aku lupa bagaimana rupamu. Meskipun bisa dibilang aku tidak pernah benar-benar melihatmu.
Tentu saja, kamu punya senyum yang menawan. Yang selalu ku cari-cari dan ku idolakan. Kamu juga punya mata yang indah, yang tatapannya ramah. Tapi sayang, hanya bisa kunikmati dari jauh. Senyum itu juga bukan untukku, mata ramah itu bahkan tidak pernah memandangku.
Dan mungkin ini jarak terdekat yang mampu kucapai atas dirimu. Disinilah aku, duduk sambil memandang punggungmu. Yang tampaknya kuat dan tempat yang nyaman untuk bersandar.  
Mata kuliah Medan Elektromagnetik ini tak berhasil menarik perhatianku. Rasa kantuk dan bosan ini berhasil ku usir. Tentu saja karenamu, yang mondar mandir dalam imajinasiku. Yang mengetuk-ngetuk konsentrasi yang berusaha ku bangun. Aku bisa apa, kalau ternyata medan terhadap dirimu lebih mampu menarik perhatian. 

22 Oktober 2015
Hari ini, kamu punya pipi, mata, dan bibir sebelah kiri. Masih tanpa senyum. Masih belum memandangku.  Tak apa, mungkin bukan hari ini. Mungkin Kamis depan seyum itu akan tertuju padaku.

29 Oktober 2015
Kamu kemana? Hari ini tidak kutemui punggungmu samasekali.
Aku rindu.

5 November 2015
Apa yang membuat harimu begitu buruk sampai-sampai badai itu terlihat jelas di rautmu?
Bukan, bukan badai. Aku salah. Aku kira diammu karena marah, tapi.. kalau aku tak salah,
Kamu sedang sedih??
Kemarilah, aku punya pundak untuk berbagi.
Ceritakan padaku, Siapa yang berani mengecewakanmu??
Akan kupukul dia.

12 November 2015
Sebenarnya aku rindu,
Tapi aku sedang tak enak badan, mungkin sakit ini karena teralu menahan.
Mungkin cobaan Tuhan. Atau ujian perasaan.
Baiklah, masih ada kamis depan. Aku masih punya harapan, atas tatapan dan senyuman.

19 November 2015
Aku sudah sehat. Tak perlu obat, cukup dengan mengingat senyummu lebih giat.
Sudah siap dengan sebuah niat dan sejuta harap. Mungkin hari ini waktu yang tepat. Mungkin, semoga.
Namun sayang, lagi-lagi fortuna tidak berpihak. Kita masih sangat berjarak. Sehingga tak ada ruang untuk saling bertatap.

 26 November 2015
Akhirnya Fortuna mendekat, karna senyummu bukan lagi sebuah angan, tatapmu bukan sekedar harap.
Kamis ini istimewa, karna kamu lengkap bonus senyum. Iya, untukku. Bukan senyum yang harus diam-diam kunikmati dari jauh.
Kelas medan terasa menyenangkan ketika disebelahmu.
 

kisah ini hanyalah fiktif belaka :) percayalah, kelas medan elektromagnetik yang sesungguhnya terasa benar-benar menyenangkan bersama Pak Made :)